bagaimana media membohongi manusia

Bagi sebagian besar umat manusia, media merupakan sumber informasi vital dan dibutuhkan setiap harinya. hampir semua informasi kita dapatkan dari media entah itu surat kabar, televisi, radio atau internet. Namun tidak semua berita yang kita dapatkan dari media adalah benar, sebagian membingungkan dan sebagian lagi berisi berita bohong.  

Bagaimana media membohongi manusia adalah fokus dari tulisan ini, dengan ini kami berharap agar setiap manusia, muslim khususnya, menjadi lebih waspada dan kritis terhadap berita-berita yang dituliskan setiap jurnalis. 

Strategi yang digunakan media adalah tidak menuliskan apa yang sebenarnya terjadi. Sebagai contoh misalnya media beramai-ramai melaporkan seorang anak Israel tertembak mati oleh pejuang palestina di wilayah perbatasan. Berita ini diulas berhari-hari bahkan berminggu-minggu pada kolom utama sehingga membentuk opini bahwa pejuang Palestina adalah monster pembunuh anak-anak dan tidak pantas dikasihani. Apa yang sebenarnya juga terjadi pada saat dan tempat yang sama adalah puluhan ibu-ibu Palestina hanya bisa berdiri dipinggir kawat berduri berharap bisa menjenguk anaknya yang sudah berbulan-bulan terpenjara di rumah sakit Israel.  Tetapi kemudian media hanya memberitakan kematian seorang anak Israel dan sama sekali tidak menuliskan puluhan bahkan ratusan anak Palestina yang terpenjara dan berada dalam kekuasaan Israel serta ratusan nyawa rakyat Palestina lainnya.

Tugas para jurnalis sebenarnya tidaklah semulia yang kita pikirkan, sebagian dari mereka berhati kejam bahkan lebih kejam daripada tentara Israel paling kejam sekalipun. Jika seorang tentara membunuh berdasarkan perintah atasan, maka seorang jurnalis bisa menghasilkan jutaan dukungan dari pembacanya dan menghasilkan milyaran dollar dana segar bagi organisasi/negara yang dibelanya untuk siap melakukan pembataian yang lebih dahsyat lagi. Sedang pelaku kejahatan mendapat jaminan kenyamanan karena apa yang dilakukannya akan ditutup rapat-rapat oleh para jurnalis yang tampil manis penuh senyum di televisi anda.

Sebagai ilustrasi perhatikan apa yang dilaporkan media terhadap korban konflik Israel-Palesina selama tahun 2001 sebagai berikut:

1. ABC melaporkan jumlah korban di pihak Israel 300% lebih banyak dibanding Palestina

2.  CBS meloparkan jumlah korban di pihak Isreal 380% lebih banyak dibanding Palestina, dan 

3. NBC meloparkan jumlah korban di pihak Isreal 400% lebih banyak dibanding Palestina.

Bandingkan dengan jumlah korban yang sebenarnya terjadi dilapangan. Selama tahun 2001 jumlah korban tewas di pihak Israel adalah 165 orang sedangkan jumlah korban meninggal di pihak Palestina adalah 549 orang (sumber B'Tselem). Dari data ini yang terjadi sesungguhnya jumlah korban di pihak Palestina adalah 330% lebih banyak dibanding Israel tetapi yang dilaporkan oleh media justru sebaliknya. Jurnalis adalah pembohong ulung

Korban anak-anak akibat perang adalah issue yang sangat kritis yang bisa mengundang kemarahan semua orang apapun agamanya jika mereka mengetahuinya. Media kafir tahu betul hal ini sehingga mereka berusaha dengan sangat kuat untuk menutupi jumlah kematian anak Palestina akibat kebiadan Israel. Sebaliknya mereka membuat laporan bahwa pihak Palestina lah yang gemar menjadikan anak-anak sebagai target pembunuhan mereka.

Perhatikan laporan dari media-media berikut: 

Tahun 2001:

- ABC melaporkan jumlah anak Isreal yang menjadi korban adalah 1380% lebih banyak dibanding anak palestina

- CBS melaporkan anak Israel yang menjadi korban adalah 640% lebih banyak dibanding anak palestina

- NBC melaporkan jumlah anak dipihak Israel adalah 1240% lebih banyak dibanding anak palestina

- Harian New York Times melaporkan jumlah anak Israel yg jadi korban adalah 35 anak, sedang di pihak palestina hanya 23 anak.

Berapa sebenarnya jumlah anak yang menjadi korban? 

- Jumlah anak israel yang menjadi korban: 28

- Jumlah anak palestian yang menjadi korban: 131 

(sumber: Laporan B'Tselem) 

Jumlah anak palestina yang menjadi korban keganasan tentara Israel sebenarnya adalah 467% lebih banyak daripada jumlah anak Israel, tetapi media telah membutakan mata dunia sehingga Israel lebih leluasa melakukan pembantaian terhadap anak-anak Palestina di tahun-tahun berikutnya.

Mari kita lihat data tahun 2004.

- ABC melaporkan jumlah anak Isreal yang menjadi korban adalah 900% lebih banyak dibanding anak palestina

- CBS melaporkan anak Israel yang menjadi korban adalah 1280% lebih banyak dibanding anak palestina

- NBC melaporkan jumlah anak dipihak Israel adalah 990% lebih banyak dibanding anak palestina

Jumlah anak Palestina yang menjadi korban meningkat menjadi 197 anak, dan jumlah anak Israel yang menjadi korban turun menjadi 8 anak saja. 

Kehebatan media menutupi kematian anak akibat keganasan Israel telah menjadikan terorisme Isreal tidak tersentuh oleh perhatian dunia dan mereka pun terus menerus melakukan pembunuhan dan kejahatan selama orang palestina masih ada hingga bangsa Palestina punah dari dunia. 

Ingat apa yang diucapkan oleh Golda Maier, perdana menteri Israel tahun 1969

"Tidak pernah ada makhluk yang lebih buruk daripada orang Palestina, mereka tidak selayaknya hidup

Media selalu meletakkan berita kematian pihak Israel di headline mereka dan melaporkannya berulang-ulang sehingga pembaca merasa jumlah korban di pihak Israel jauh lebih banyak.

Strategi ini adalah penerapan dari prinsip Israel yang diadopsi oleh media

"Satu juta orang Arab (Palestina) tidaklah lebih berarti daripada ujung kuku orang Yahudi" (Rabbi Yaccov, dimuat di harian New York Times 28 Februari 1994). 

Dari fakta-fakta ini saya berani menuliskan bahwa membeli media yang berpihak kepada Israel dan kafir berarti ikut mensupport Israel membantai rakyat Palestina.

 

oleh Abang Kalash

Literatur:Analisa media oleh Alison Weir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepintas Gender, Menilik Patriarki

pelajaran dari novel "diorama sepasang AlBnna"

Seperti Bunga