Rancu

Sebelum beranjak tidur dan lelap hari ini, ada uneg-uneg yang ingin saya tuliskan karena sudah lama saya tahan. Tentang apa? Kerancuan berpikir "aktivis-aktivis sok iye" yang merasa dihakimi lalu menghakimi kemudian tidak mau dihakimi dalam setiap tulisan-tulisan yang mereka unggah di media sosial.

Dulu, saya pernah berada di posisi tersebut. Tapi untungnya saya tidak serta-merta melantangkan suara saya, karena masih ada hal-hal mengganjal di dalam hati. Dulu, saya sepakat bahwa "My body is mine", what will happen to me is my own responsibility, so let me do what I wanna do, padahal, giliran sesuatu yang buruk terjadi, pada akhirnya blaming pada (si)apapun di luar diri. Dulu, saya terpukau dengan konsep kebebasan berbicara, kebebasan berpikir, padahal konsep yang saya terima itu adalah impor pemikiran barat. 

Alhamdulillah, Allah masih menunjukkan jalan menuju kebaikan-perbaikan diri lewat berbagai orang-orang baik yang saya temui.

So, well, jadi seperti apa permasalahan yang saya temui berkaitan dengan hal-hal yang saya sebutkan yang menjadi uneg-uneg saya? Ya itu, jadi, saya punya teman aktivis, feminis. I'm sick of the naration that "Pelecehan seksual itu terjadi ya karena otak ngeres si pelaku pelecehan. Jangan salahkan perempuannya dong. Hak perempuan dong untuk memakai baju apapun. Tanktop kek, rok mini kek, rok panjang kek, terserah. Baju tidak ada hubungannya dengan tindakan pelecehan. Mabuk juga tidak ada hubungannya dengan pelecehan seksual." #huff

SIMPATI dan EMPATI TERHADAP KORBAN PELECEHAN SEKSUAL HARUS! Tapi, please, berimbang juga lah. I know, there are some cases yang memang sejak awal pelaku pelecehan memang sudah mengincar seseorang, hukum maksimal aja orang-orang kayak gini. Tapi, hello! Tidak sedikit kasus yang memang terjadi karena ada "niat" dan juga "kesempatan" yang dimunculkan oleh korban. Baca penelitian psikolog dan seksolog deh tentang pengaruh penampilan wanita dan dampak yang ditimbulkannya terhadap laki-laki. Terus, menyinggung juga soal mabuk. Duh, mbaknya kurang baca ya kalau orang mabuk dalam pengaruh alkohol itu sering hilang kesadarannya, ya ini bikin seseorang jadi hilang akal dan tidak ingat lagi soal moral, etika, akhlak.

Jangan rancu deh dalam berpikir!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

North Star Journey #1 : WELCOME

pelajaran dari novel "diorama sepasang AlBnna"

Sepintas Gender, Menilik Patriarki