Nothing Personal*
Suatu hari -dari seorang ustadz- penulis mendengar kisah seekor semut yang melakukan perbuatan dan berakibat terbunuhnya seluruh semut. Perbuatan yang semula hanya ia lakukan sebagai respons dan bersifat keputusan personal, ternyata memiliki dampak komunal dan berakibat pada kehidupan sosial. Syahdan, seorang pemimpin sebuah pasukan duduk di atas tanah dalam perjalanannya menuju suatu tempat. Tanpa sengaja, pimpinan pasukan tersebut menduduki seekor semut yang tak jauh berada dari sarangnya. Sontak, sang semut menganggapnya sebagai sebuah serangan, atau setidaknya pimpinan pasukan tersebut telah membuatnya kesakitan. Sebagai respons, tanpa pikir panjang ia melawan, membalas dengan gigitan. Sang semut hanya merespons berdasarkan insting bertahan dan reaksi atas rasa sakit yang ia rasakan. Pertimbangannya menggigit pimpinan pasukan itu, benar-benar pertimbangan personal. Tentu saja tanpa ia rundingkan terlebih dulu dengan kepala suku semut, atau induk semang. Yang ia pikirkan ha...