Story of #FamGathHore 1: Mengejar Paledang
"Gengs, besok kita berangkat kalo bisa jam setengah 6 yak. Kumpul di pangkot aja yak. Yg bisa barengan dr dramaga siapa?"Sengaja aku kirim lagi sms itu sebagai reminder pada teman-teman FIM Bogor yang akan mengikuti family gathering 1 di rumah Shafira, di Sukabumi. Alasannya jelas. Kami akan menaiki kereta. Dan kereta selalu tepat waktu, tak akan menunggu. Jarak dari kampus dalam menuju Stasiun Paledang cukup jauh dan melewati "jalur-jalur setan" alias rawan macet. Oleh karena itu, aku harus mewanti-wanti mereka agar tidak terlambat, karena kami akan menaiki kereta yang berangkat paling awal, jam 7 pagi.
Gi, naik motor?DEG! JENGJENG! Selamat! Anda berhasil membuat saya panik!
Ya ka. Bagus lg ambil dompet dulu di Al-Fath
Membaca balasan sms Gugi membuatku panik sejenak. Yakali, ini udah jam 5.45! It means 15 menit lagi jam 6! Aku sudah membayangkan berbagai macam kemungkinan dan proses menuju stasiun. Kalau berangkat jam 6 dari rumbel, mungkin naik angkotnya jam 6.15, mending kalau bisa nyewa, kalau harus ngeteng? Belum lagi ganti angkot di Laladon. Terus ngelewatin pasar. Terus PGB, terus, terus,, aaaaakk... Tapi tenang pembaca yang budiman, itu semua hanyalah pikiran yang ada di otak. Aslinya tetep stay cool *tapi deg-degan :D
Chi, udah di mana? Fira udah di depan Al-Amin.
Mmm, masih di rumbel, Fir. Nunggu Gugi sama Bagus. Mereka mau nitip motor di rumbel aja.
Hah? Ya udah cepetan yah. Ini udah jam 6.
Heu....
Oke, almost 6 am. Sepertinya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Akhirnya aku, Arin dan Nida berangkat dari Rumbel menuju pangkalan angkot dengan perkiraan jika dua lelaki itu sampai di rumbel, mereka bisa lebih cepat menyusul kami. Kami pun sampai di pangkalan angkot sambil terus berharap Gugi dan Bagus akan segera lewat. Kira-kira 2 menit berikutnya mereka pun akhirnya lewat melintasi jalan dengan kencang sebelum akhirnya memutar dan berhenti karena kebingungan melihat kami ada di situ.
Ke rumbel aja, gi! Kita nunggu di sini. Buruuu!!Mereka pun berputar kembali dan dengan cepat menghilang dari pandangan kami.
Angkot yang kami tunggu sudah datang. Aku agak gamang apa langsung naik sambil menunggu mereka di dalam atau menunggu mereka dulu baru baru naik angkot sekaligus disewa langsung ke stasiun. Akhirnya aku dan teman-teman lainnya memilih langsung naik ke dalam lalu bilang sama abang supir untuk menunggu. Beberapa menit kemudian Gugi dan Bagus muncul sambil berlari-lari membawa gitar. Fiuuuh.. Thanks guys, kalin luar biasa bikin panik :D
Chi posisi dmn? Kt fira barengan yah jdnya? Aq nungguin kalian jdnya d dpn alazhar. Kt shafira bareng? Apa aq naik angkot dluan aja?
Jd nya ngeteng. Duluan aja. Tar sekalian ngecek tiket gt gmna? Bisa g?
Ok. Aq ud d angkot. Jadwal brgkt kereta jam brp chi?
*menunggu respon*
Ayo ayo..kereta ud langsir dr st. bogor ke st. paledang nih :B Tiketnya d ichi bukan?Selama najmi mengirimiku pesan, kami yang berada di angkot terus berdoa kencang-kencang dalam hati agar bisa menyusul kereta di Paledang. Huaduh! Septian juga no respon.
Iyaaa
Aq hrs ngecek apa gmn chi? Keretanya blm jd langsir. Posisi dmn?
Gimana dong ini kalo kita sampai telat?Perjalanan menuju Laladon terbilang cukup cepat. Sesampainya kami di sana, shafira telah menunggu dengan wajah cemas. Setelah turun dari angkot kampus dalam, kami melihat ada angkot 02 yang sudah standby di belakang. Tanpa berpikir panjang kami segera menaiki angkot tersebut sambil memanggil Arin dan Fira yang tertinggal di belakang. Angkot pun segera melaju menuju stasiun bersama doa-doa yang kami ucap lewat hati dan lisan. (Septiaaaan, sms-wasap-telepon kenapa ga direspooon???)
Sabar aja, mbak
Tapi kalo gak panik gini gak dapat sensasinya!
-_-"
:D
Chi, keretanya udah datang, bentar lagi mau berangkatWhat? Pesan dari Najmi melalui WhatsApp membuat jantungku terpacu lebih cepat dari sebelumnya. Dan kita masih di gunung batu, guys!! *panic at the disco time*
Kami cemas, tapi tidak berdaya. Apalagi yang bisa diharapkan saat ini selain doa? Aku pun meminta Najmi agar meminta masinis mau menunggu kami selama beberapa menit. Dan, BERHASIL! Masinis kereta masih bersedia menunggu. Tapi waktunya tidak lama, sementara kami belum juga sampai di dekat stasiun,
"Chi, katanya 5 menit lagi. Kalo ga, keretanya berangkat ga nunggu lagi"Sms Najmi membuat kami panik. Kami baru saja melewati Museum Perjdjoeangan Bogor dan saat ini kondisinya MACET PARAH! Angkot tidak bisa bergerak sama sekali
Gimana nih? Kita turun aja apa? Lari aja, bentar lagi belokan ke stastiun.
Belokannya masih jauh neng. (penumpang angkot)Kami saling menatap satu sama lain bergantian. Sepertinya sinyal kami sama. TURUN ANGKOT dan LARI!!
Kami pun bergegas turun dan berlari sekencang mungkin. Aku meminta Bagus dan Gugi berlari lebih dulu untuk mengejar kereta yang akan berangkat.
"Whuaaa... Ini nekat banget! Ternyata belokannya masih jauh"Sepertinya kami sudah berlari hampir 5 menit sebelum akhirnya mendekati stasiun Bogor dengan kondisi anggota yang sudah berpencar. Tiba-tiba aku melihat Arin berlari menuju pintu masuk stasiun Bogor.
"Udah lari aja, ga usah ngomong"
"Riiin, bukan di situuu... nyebraaang. Stasiunnya di seberaaaang"Aku panik sambil menunjuk-nunjuk Gugi dan Bagus yang sudah ada di seberang jalan. Arin pun berputar arah dan segera bergabung dengan para pengejar kereta...
Adegan berlari pun berlanjut...
Tak lama kemudian aku sudah bisa melihat wajah lega Najmi yang melihat kami muncul di kejauhan. Alhamdulillah, keretanya belum berangkat.
"Chi, cepetan tiketnya. Aku belum bisa masuk daritadi ga ada tiket."Aku segera memberikan tiket pada Najmi untuk diberikan cap masuk oleh petugas yang senyum-senyum melihat kami yang terengah-engah.
Fiuuuh... Finally, satu per satu kami menginjakkan kaki di kereta api menuju Sukabumi... Rasanya lega bisa duduk bersandar setelah adegan lari-larian tadi sambil menikmati pemandangan alam sepanjang perjalanan Bogor-Sukabumi. Perjalanan 75 menit dipangkas menjadi 30 menit. And it's Allah's will. Everything possible. Tiba-tiba aku teringat sesuatu.. Septiaaaaan??
To be continued...
Bukti Sejarah Perjalanan kami #tsaaah
Kayak Ibu dan anak yak? :D |
2 Bocah yang membuat perjalanan penuh sensasi :D |
ini sambungannya beluman yaah...haha jd geli sendiri inget ini. aku janji mau nulis juga belum kutulis-tulis...masih byk hal seru padahal yah sampai hari esoknya ^^"
BalasHapus